CERITA DEWASA KAKAK EWE ADIKNYA

>> Welcome to SUSU GANTUNG alias SUGAN <<

Bandar Judi - SusuGantungEnak |  Saya ingin menceritakan pengalaman seks saya 8 tahun yang lalu, sekarang saya sudah berumur 22 tahun. Cerita ini mengenai mengapa saya kehilangan perawan saya untuk pertama kali. Semenjak itu, saya menjadi kesal dengan semua laki-laki tapi bukan berarti saya menjadi lesbi. Saya bukan lesbi tapi saya juga tidak mau mengenal laki-laki. Tidak tahu lagi apa itu namanya.

Saya adalah cewek yang lumayan cantik karena saya memiliki hidung yang mancung dengan mata yang kecil dan lentik. Payudara saya cukup besar untuk cewek berumur 14 tahun saat itu. Saya tidak mempunyai pacar karena saya ingin belajar giat supaya saya bisa bersekolah di Philadelphia, United States setelah saya lulus SMA nanti. Saya memiliki kakak laki-laki yang usianya 2 tahun di atas saya. Namanya adalah Rendi Santoso (Nama belakangnya bukan nama keluarga saya karena nama belakangnya adalah karangan saya saja).

Dia satu sekolah dengan saya sehingga tiap hari Rendi selalu menemani saya di sekolah. Saya tidak pernah berpikir kenapa dia sampai melakukan perbuatan maksiat itu terhadap saya apalagi saya adalah adik perempuannya satu-satunya.Saat itu kami berdua sedang libur setelah 2 minggu menjalankan ujian kenaikan kelas. Saya masih ingat sekali bahwa hari kejadian itu adalah hari senin. Saat itu saya sedang nonton VCD Donald Duck dan Mickey Mouse. Ketika saya sedang menonton film tersebut, tiba-tiba saya mau pipis sehingga saya meninggalkan TV untuk cepat-cepat pergi ke kamar mandi karena saya tidak mau ngompol di sofa di mana saya sedang tiduran karena saya bisa dimarahi mama nantinya. Agen Terpercaya

Saya lari ke kamar mandi dan langsung pipis. Itulah kesalahan saya yang fatal karena saya lupa menutup pintu. Sewaktu saya sedang pipis, kakak saya Rendi datang tergopoh-gopoh. Saya yakin sekali bahwa Rendi pasti habis memakai putaw atau jenis drugs yang lain karena saya sering melihat dia teler kalau habis pakai obat. Rendi melihat saya sedang pipis dan saya membiarkan saja ketika dia masuk ke kamar mandi karena saya tidak ada perasaan curiga pada dia. Ketika dia masuk, tiba-tiba dia mengunci pintu kamar mandi dan tiba-tiba dia menyerang tubuh saya yang saat itu sedang pipis. Saya kaget dan hendak berteriak tetapi dengan cepat Rendi menutup mulut saya dan mengancam mau membunuh saya kalau saya berteriak. Saya langsung menangis karena saya tidak mengerti kenapa kakak saya tega melakukan perbuatan bejad kepada saya.

Saya cuma menangis saja menyaksikan Rendi membuka pakaian dan celana dalam yang saya kenakan. Setelah saya tidak memakai busana apa-apa lagi, Rendi langsung menciumi puting susu saya dengan ganasnya sementara jari-jarinya memainkan klitoris saya. Saya masih menangis karena saya masih tidak mengerti tetapi di lain pihak, saya mulai menikmati permainan kakak saya karena saya kadang-kadang mendesah di tengah tangisan saya, apalagi saya sempat merasakan pipis AgenPokerOnline beberapa kali ketika Rendi mulai menjilati liang kemaluan saya dan memainkan lidahnya di dalam lubang kemaluan saya. Saya yakin dia menelan semua cairan kewanitaan saya. Perasaan saya saat itu tidak karuan karena saya mulai menyenangi permainannya dan sekaligus benci dengan sikapnya yang telah memperkosa saya. Agen Bola

Rendi terus menjilati kemaluan saya dan saya sudah 2 kali merasakan ingin pipis tetapi saya tidak mengerti kenapa saya ingin pipis ketika dia menjilati kemaluan saya, saya merasakan kenikmatan yang maha dasyat. Tiba-tiba saya melihat Rendi mulai membuka pakaiannya dan mulai mempersiapkan batang kemaluannya yang sudah mengacung sempurna. Rendi langsung menciumi saya dan saya cuma bisa berkata, “Jangan.. jangan..”, tetapi Rendi diam saja dan mulai memasukkan batang kemaluannya ke dalam liang kenikmatan saya. Saya tahu saya masih perawan makanya saya meronta-ronta ketika dia mau memasukkan batang kemaluannya. Saya menampar pipinya tetapi dia malah membalas tamparan saya sehingga saya menjadi sangat takut waktu itu. Prediksi Bola

Akhirnya saya cuma diam saja sambil menangis sementara Rendi mulai mengarahkan batang kenikmatannya ke dalam liang kemaluan saya. Ketika batang kemaluan Rendi mulai masuk ke dalam kemaluan saya, saya merasakan sakit yang amat sangat tetapi saya tidak bisa melakukan apa-apa karena saya sangat ketakutan apalagi saya tahu dia dalam pengaruh obat, jadinya dia tidak menyadari bahwa dia sedang menyetubuhi adiknya sendiri.

Di saat Rendi mulai memainkan batangannya di dalam lubang kenikmatan saya, saya merasakan ada cairan darah perawan yang keluar dari liang senggama saya yang sudah dirobek oleh kakak saya sendiri. Saya tiba-tiba menjadi tidak mengerti karena saya mulai menyukai goyangan batang kemaluannya di dalam liang kenikmatan saya karena secara otomatis saya mulai bergoyang-goyang mengikuti irama batang kemaluan Rendi di dalam liang senggama saya walaupun saat itu saya masih menangis. Rendi memeluk tubuh saya sambil terus menggenjot tubuh saya.

Selama 20 menit Rendi tetap menggenjot tubuh saya dengan tubuhnya dan batang kenikmatannya yang tertanam di dalam liang kemaluan saya. Saya mulai merasakan bahwa saya ingin pipis tetapi kali ini saya merasakan sesuatu yang belum pernah saya rasakan sebelumnya tetapi rasanya enak sekali dan saya sama sekali tidak mengerti apa itu tetapi ketika saya mengeluarkan cairan nikmat saya, saya berteriak dan memeluk kakak saya erat-erat dan ketika saya memeluknya erat-erat, rupanya batang kemaluan kakakku sepertinya tertanam lebih dalam lagi di liang kenikmatan saya sehingga dia sepertinya mengeluarkan cairan dari dalam batang kelaminnya dan membasahi lapisan kemaluan saya. Setelah itu, Rendi melepaskan pelukan saya serta mencabut batang kemaluannya dari dalam liang kenikmatan saya dan kemudian meninggalkan saya seorang diri. Bandar Judi Terpercaya

Saya masih sempat melihat ada cairan bekas Rendi yang masih menetes dari dalam lubang kemaluan saya. Saya hanya diam dan tiba-tiba saya menangis sedih karena harga diri saya telah dirusak oleh kakak saya sendiri. Sejak saat itu saya mulai membenci laki-laki, tetapi saya mulai mengenal seks karena ketika saya ingin sekali merasakan pipis nikmat, saya selalu melakukan masturbasi di kamar mandi atau bahkan di kamar tidur saya. Tapi tentunya saya selalu melakukannya kalau tidak ada orang di rumah. Sejak saat itu saya membenci kakak saya dan setiap kali ada lelaki yang mencoba mendekati saya, saya selalu mengolok-oloknya dengan kata-kata yang kasar sehingga satu persatu dari mereka menjauhi saya.

Sekarang saya berada di Philadelphia dan banyak teman saya yang mengatakan bahwa saya ini termasuk cewek bodoh karena saya selalu menolak cowok baik-baik yang cakap dan pandai dan itu tidak terjadi sekali. Saya memang membenci laki-laki tetapi saya bukan lesbi karena ketika saya menghindari semua laki-laki di dalam hidup saya, ada seorang lesbi yang mendekati saya dan saya juga menghindarinya. Akibatnya persahabatan kami menjadi renggang dan dia mulai meninggalkan saya. Saya hanya dapat mencapai orgasme ketika saya melakukan masturbasi ketika saya sedang mandi atau sebelum tidur. Jadinya itu membuat saya berpikir, kenapa saya perlu laki-laki kalau saya bisa memuaskan nafsu saya dengan swalayan.

Ayo segera bergabung dengan Situs Bola Terpercaya di ICIBET.

• Bonus Member Baru 20%
• Bonus Cashback 10%
• Bonus Rollingan 1%
• Bonus Referral ♥

WHATSAPP : +683876722084

♥ 7 Games dalam 1 ID
| Texas Poker | Capsa Susun | Bandar Ceme | Domino QQ | Ceme Keliling | Super 10 | Omaha |


Share:

CERITA DEWASA ANAK KU MEMBUATKU BECEK


> Welcome to SUSU GANTUNG alias SUGAN <


Bandar Judi - Cerita Sex - Panggil saja aku Cindy ,Setelah memiliki seorang anak, aku mendapatkan vonis dokter jika rahimku bermasalah dan tidak dianjurkan jika menambah momongan lagi. Mendengar hal itu tentu saja membuat diriku sedih dan tidak karuan.Dengan kondisiku yang seperti itu, suamiku pun meminta izin untuk menikah lagi dengan wanita lain karena dirinya ingin memiliki anak lagi. Hal tersebut ia lakukan saat anakku berusia 1 tahun. Walaupun berat, akhirnya aku izinkan suamiku untuk menikah lagi mengingat keterbatasan yang kumiliki saat ini sebagai seorang wanita.

Sejak pernikahannya, dia jarang pulang ke rumah. Paling sekali dalam seminggu. Kini setelah usia anakku 17 tahun, suamiku justru tak pernah pulang ke rumah lagi. Dia telah memiliki 4 orang anak, tepatnya dua pasang dari istri mudanya dan dua anak lagi dari istrinya yang ketiga.Aku harus puas, memiliki tiga buah toko yang serahkan atas namaku serta sebuah mobil dan sebuah taksi selain sedikit deposito yang terus kutabung untuk biaya kuliah anakku Boby nanti.

Boby sendiri sudah tak perduli pada ayahnya. Malah, kalau ayahnya pulang, kelihatan Boby tak bersahabat dengannya. Aku tak bisa berbuat apa-apa. Semoga saja Boby tidak berdosa pada ayahnya.

Setiap malam Aku selalu mengeloni Desi agar tubuhku tak kedinginan ditiup oleh suasana dingin AC di kamar tidurku. Desi juga kalau kedinginan, justru merapatkan tubuhnya ke tubuhku. Boby memang anak yang manja dan aku menyayanginya.

Sudah menjadi kebiasaanku, kalau aku tidur hanya memakai daster mini tanpa sehelai kain pun di balik daster miniku. Aku menikmati tidurku dengan udara dinginnya AC dan timpa selimut tebal yang lebar. Nikmat sekali rasanya tidur memeluk anak semata wayangku, Boby. Kusalurkan belai kasih sayangku padanya. Hanya padanya yang aku sayangi. Agen Bola

Sudah beberapa kali aku merasakan susu gantungku diisap-isap oleh Boby. Aku mengelus-elus kepala Boby dengan kelembutan dan kasih sayang. Tapi kali ini, tidak seperti biasanya. Hisapan pada pentil payudaraku, terasa demikian indahnya. Terlebih sebelah tangan Boby mengelus-elus bulu vaginaku. Oh nikmat sekali. Aku membiarkannya. Toh dia anakku juga. Biarlah, agar tidurnya membuahkan mimpi yang indah.

Saat aku mencabut pentil payudaraku dari mulut Boby, dia mendesah.

“Mamaaaaa”

Kuganti memasukkan pentil payudaraku yang lain ke dalam mulutnya. Selalu begitu, sampai akhirnya mulutnya terlepas dari payudaraku dan aku menyelimutinya dan kami tertidur pulas. Malam ini, aku justru sangat bernafsu. Aku ingin disetubuhi.

Ah… Mampukah Boby menyetubuhiku. Usianya baru 17 tahun. Masih SMA. Mampukah. Pertanyaan itu selalu bergulat dalam bathinku. A

Keesokan paginya, saat Boby pergi ke sekolah, aku membongkar lemari yang sudah lama tak kurapikan. Di lemari pakaian Boby di kamarnya (walau dia tak pernah meniduri kamarnya itu) aku melihat beberapa keping CD. Saat aku putar, ternyata semua nya film-film porno dengan berbagai posisi. Dadaku gemuruh.

Apaah anakku sudah mengerti seks? Apakah dia sudah mencobanya dengan perempuan lain? Atau dengan pelacur kah? Haruskah aku menanyakan ini pada anakku? Apakah jiwanya tidak terganggu, kalau aku mempertanyakannya? Dalam aku berpikir, kusimpulkan, sebaiknya kubiarkan dulu dan aku akan menyelidikinya dengan sebaik mungkin dengan setertutup mungkin.

Seusai Boby mengerjakan PR-nya (Disekolah Boby memang anak pintar), dia menaiki tempat tidur dan memasuki selimutku. Dia cium pipi kiri dan pipi kananku sembari membisikkan ucapan selamat malam dan selalu kubalas dengan ucapan yang sama.

Tapi kalau aku sudah tertidur, biasanya aku tak menjawabnya. Dadaku gemuruh, apaah malam ini aku mempertanyakan CD porno itu. Akhirnya aku membiarkan saja. Dan Aku kembali merasakan buah dadaku dikeluarkan dari balik dasterku yang mini dan tipis. Boby mengisapnya perlahan-lahan. Ah… kembali aku bernafsu.

Terlebih kembali sebelah tangannya mengelus-elus bulu vaginaku. Sebuah jari-jarinya mulai mengelus klentitku. AKu merasakan kenikmatan. Kali ini, aku yakin Boby tidak tidur. Aku merasakan dari nafasnya yang memburu.

Aku diam saja. Sampai jarinya memasuki lubang vaginaku dan mempermainkan jarinya di sana dan tangan yang satu terus memainkan payudaraku. Ingin rasanya aku mendesah, tapi…

Aku tahu, Boby menurunkan celananya, sampai bagian bawah tubuhnya sudah bertelanjang. Dengan sebelah kakinya, dia mengangkangkan kedua kakiku. Dan Boby menaiki tubuhku dengan perlahan. Aku merasakan penisnya mengeras. Berkali-kali dia menusukkan penis itu ke dalam vaginaku. Boby ternyata tidak mengetahui, dimana lubang vagina.

Berkali-kali gagal. Aku kasihan padanya, karena hampir saja dia putus asa. Tanpa sadar, aku mengangkangkan kedua kakiu lebih lebar. Saat penisnya menusuk bagian atas vaginaku, aku mengangkat pantatku dan perlahan penis itu memasuki ruang vaginaku. Boby menekannya. Vaginaku yang sudah basah, langsung menelan penisnya.

Nampaknya Boby belum mampu mengatasi keseimbangan dirinya. Dia langsung menggenjotku dan mengisapi payudaraku. Lalu

*crooot…croot…croooootttt..* 

Spermanya menyemprot di dalam vaginaku. Tubuhnya mengejang dan melemas beberapa saat kemudian. Perlahan Boby menuruni tubuhku. Aku belum sampai… tapi aku tak mungkin berbuat apa-apa. Bandar Bola

Besok malamnya, hal itu terjadi lagi. Terjadi lagi dan terjadi lagi. Setidaknya tiga kali dalam semingu. Boby pun menjadi laki-laki yang dewasa. Tak sedikit pun kami menyinggung kejadian malam-malam itu. Kami hanya berbicara tentang hal-hal lain saja. Sampai suatu sore, aku benar-benar bernafsu sekali.

Ingin sekali disetubuhi. Saat berpapasan dengan Boby aku mengelus penisnya dari luar celananya. Boby membalas meremas pantatku. Aku secepatnya ke kamar dan membuka semua pakaianku, lalu merebahkan diri di atas tempat di tutupi selimut. Aku berharap, Boby memasuki kamar tidurku. Belum sempat usai aku berharap, Boby sudeah memasuki kamar tidurku.

Di naik ke kamar tidurku dan menyingkap selimutku. Melihat aku tertidur dengan telanjang bulat, Boby langsung melepas semuapakaiannya. Sampai bugil. Bibirku dan payudaraku sasaran utamanya. AKu mengelus-elus kepalanya dan tubuhnya. Sampai akhirnya aku menyeret tubuhnya menaiki tubuhku. KUkangkangkan kedua kakiku dan menuntun penisnya menembus vaginaku.

Nafsuku yang sudah memuncak, membuat kedua kakiku melingkar pada pinggangnya. Mulutnya masih rakus mengisapi dan menggigit kecil pentil payudaraku. Sampai akhirnya, kami sama-sama menikmatinya dan melepas kenikmatan kami bersama. Seusai itu, kami sama-sama minum susu panas dan bercerita tentang hal-hal lain, seakan apa yang baru kami lakukan, buka sebuah peristiwa.

Malamnya, seisai Boby mengerjakan PR-nya dia mendatangiku yang lagi baca majalah wanita di sofa. Tatapan matanya, kumengerti apa maunya. Walau sore tadi kami baru saja melakukannya. Kutuntun dia duduk di lantai menghadapku. Setelah dia duduk,aku membuka dasterku dan mengarahkan wajahnya ke vaginaku. AKu berharap Boby tau apa yang harus dia lakukan, setelah belajar dari CD pornonya. Agen Bola

Benar saja, lidah Boby sudah bermain di vaginaku. Aku terus membaca majalah, seperti tak terjadi apa-apa. AKu merasa nikmatr sekali. Lidahnya terus menyedot-nyedot klentitku dan kedua tangannya mengelus-elus pinggangku. Sampa akhirnya aku menjepit kepalanya, karean aku akan orgasme.

Boby menghentikan jilatannya Dan aku melepaskan nikmatku. Kemudia kedua kakiku kembali merenggang. AKu merasakan Boby menjilati basahnya vaginaku. Setelah puas, Boby bangkir. Aku turun ke lantai. Kini Boby yang membuka celananya dan menarik kepalaku agar mulutku merapat ke penisnya. Penis yang keras itu kujilati dengandiam. Boby menyandarkan kepalanya ke sandaran sofa. Kepalaku ditangkapnya dan dileus-elusnya.

Aku terus menjilatinya dan terus melahap penisnya, sampai spermanya memenuhi mulutku. Sampai akhirnyanormal kembali dan kami duduk bersisian menyaksikan film lepas di TV. Seusai nonton film, aku mengajaknya untuk tidur, karean besok dia harus sekolah, dan aku harus memeriksa pembukuan toko.

“yuk tidur sayang,” kataku.Boby bangkit dan menggamit tanganku, lalu kami tertidur pulas sampai pagi.

Siang itu, aku mendengar Boby pulang sekolah dan dia minta makan. Kami sama-sama makan siang di meja makan. Usai makan siang, kami sama-sama mengangkat piring kotor dan sama-sama mencucinya di dapur. Boby menceritakan guru baruya yang sangat disiplin dan terasa agak kejam. Aku mendengarkan semua keluhan dan cerita anakku.

Itu kebiasaanku, sampai akhirnya aku harus mengetahui siapa Boby. Aku juga mulai menanyakan siapa pacarnya dan pernah pergi ke tempat pelacuran atau tidak. Sebenarnya aku tahu Boby tidak pernah pacaran dan tidak pernah kepelacuran dari diary-nya. Kami sama-sama menyusun piring dan melap piring sampai ke ring ke rak-nya, sembari kami terusbercerita.

“Ma…besok Boby diajak teman mendaki gunung…boleh engak, Ma?” tanya Boby meminta izinku sembari tangannya memasuku bagian atas dasterku dan mengelus payudaraku.

“Nanti kalau sudah SMA saja ya sayang…” kataku sembari mengelus penis Boby.

“Berarti tahun depan dong, Ma,” katanya sembari mengjilati leherku.

“Oh… iya sayang… Tahun depan” kataku pula sembari membelai penisnya dan melepas kancing celana biru sekolahnya dan melepas semua pakaiannya sampai Bobytelanjang bulat.

“Kalau mama bilang gak boleh ya udah. Boby gak ikut,” katanya sembari melepaskan pula kancing dasterku sampai aku telanjang bulat.

Ya.. kami terus bercerita tentang sekolah Boby dan kami sudah bertelanjang bulat bersama

“Sesekali kita wisata ke puncak yuk ma…” kata Boby sembari menjilati leherku dan mengelus payudaraku. Aku duduk di kursi kamar dan Boby berdiri di belakangku. Uh… anakku sudah benar-benar dewasa. Dia ingin sekali bermesraan dan sangat romantis.

“Kapan Boby maunya ke puncak?” kataku sembari menkmati jilatannya. Aku pun mulai menuntunnya agar berada di hadapanku.

Boby kubimbing untuk naik ke atas tubuhku. Kedua kakinya mengangkangi tubuhku dan bertumpu pada kursi. Panttanya sudah berada di atas kedua pahaku dan aku memeluknya. Kuarahkan murnya untuk mengisap pentil payudaraku.

“Bagaimana kalau malam ini saja kita ke puncak sayang. Besok libur dan lusa sudah minggu. Kita di puncak dua malam,” kataku sembari mengelus-elus rambutnya.

“Setuju ma. Kita bawa dua buah selimut ma,” katanya mengganti isapan nya dari payudaraku yang satu ke payudaraku yang lain. Bandar Judi

“Kenapa harus dua sayang. Satu saja..” kataku yang merasakan tusukan penisnya yang mengeras di pangkal perutku.

“Selimutnya kita satukan biar semakin tebal, biar hangat ma. Dua selimut kita lapis dua,” katanya. Dia mendongakkan wajahnya dan memejamkan matanya, meminta agar lidahku memasuki mulutnya. Aku membernya. Sluuupp… lidahku langsung diisapnya dengan lembut dan sebelah tangannya mengelus payudaraku.AgenPokerOnline

Tiba-tiba Boby berdiri dan amengarahkan penisnya ke mulutku. Aku menyambutnya. Saat penis itu berada dalam mulutku dan aku mulai menjilatinya dalam mata terpejam Boby mengatakan.

”Rasanya kita langsung saja pergi ya ma. Sampai dipuncak belum sore. Kita boleh jalan-jalan ke gunung yang dekat villa itu,” katanya.

Aku mengerti maksudenya, agar aku cepat menyelesaikan keinginannya dan kami segera berangkat. Cepat aku menjilati penisnya dan Boby Meremas-remas rambutku dengan lembut. Sampai akhirnya, Boby menekan kuat-kuat penisnya ke dalam mulutku dan meremas rambutku juga.

Pada tekak mulutku, aku merasakan hangatnya semprotan sperma Boby beberapa kali. Kemudian dia duduk kembali ke pangkuanku. Di ciumnya pipiku kiri-kanan dan mengecup keningku. Uh… dewasanya Boby. Au membalas mengecup keningnya dengan lembut.

Boby turun dari kursi, lalu memakaikan dasterku dan dia pergi ke kamar mandi. Aku kekamar menyiapkan sesuatu yang harus kami bawa. Aku tak lupamembawa dua buah selimut dan pakaian yang mampu mebnghangatkan tubuhku. Semua siap. Mobil meluncur ke puncak, mengikuti liuknya jalan aspal yang hitam menembus kabut yang dingin.

Kami tiba pukul 15.00. Setelah check in, kami langsung makan di restoran di tepi sawah dan memesan ikan mas goreng serta lapannya. Kami makan dengan lahap sekali. Dari sana kami menjalani jalan setapak menaik ke lereng bukit. Dari sana, aku melihat sebuah mobil biru tua, Toyota Land Cruiser melintas jalan menuju villa yang tak jauh dari villa kami.

Mobil suamiku, ayahnya Boby. Pasti dia dengan istri mudanya atau dengan pelacur muda, bisik hatiku. Cepat kutarik Boby agar dia tak melihat ayahnya. Aku terlambat, Boby terlebih daulu melihat mobil yang dia kenal itu. Boby meludah dan menyumpahi ayahnya.

”Biadab !!!” Begitu bencinya dia pada ayahnya. Aku hanya memeluknya dan mengelus-elus kepalanya. Kami meneruskan perjalanan. Aku tak mau suasana istirahat ini membuatnya jadi tak indah.

Sebuah bangku terbuat dari bata yang disemen. Kami duduk berdampingan diatasnya menatap jauh ke bawah sana, ke hamparan sawah yang baru ditanami. Indah sekali.
Boby merebahkan kepalanya ke dadaku. AKu tahu galau hatinya. Kuelus kepalanya dan kubelai belai.

“Tak boleh menyalahkan siapapun dalam hidup ini. Kita harus menikmati hidup kita dengan tenang dan damai serta tulus,” kata ku mengecup bibirnya.

Angin mulai berhembus sepoi-sepoi dan kabut sesekali menampar-nampar wajah kami. Boby mulai meremas payudaraku , walau masih ditutupi oleh pakaianku dan bra.

“Iya. Kita harus hidup bahagia. Bahagia hanya untuk milik kita saja,” katanya lalu mencium leherku.

“Kamu lihat petani itu? Mereka sangat bahagia meniti hidupnya,” kataku sembari mengelus-elus penisnya dari balik celananya. Boby berdiri, lalu menuntunku beridiri. Aku mengikutinya. Dia mengelus-elus pantatku dengan lembut.

“Lumpur-lumpur itu pasti lembut sekali, Ma,” katanya terus mengelus pantatku. Pasti Boby terobsesi dengan anal seks, pikirku. Aku harus memberinya agar dia senang dan bahagia serta tak lari kemana-mana apalagi ke pelacur. Dia tak boleh mendapatkannya dari perempuan jalang.

Kami mulai menuruni bukit setelah mobil Toyota biru itu hilang, mungkin ke dalam garasi villa. Boby tetap memeluk pinggangku dan kami memesan dua botol teh. Kami meminumnya di tepi warung.

“Wah… anaknya ganteng sekali bu. Manja lagi,” kata pemilik warung. Aku tersenyum dan Boby pun tak melepaskan pelukannya. Sifatnya memang manja sekali.

“Senang ya bu, punya anak ganteng,” kata pemilik warung itu lagi. Kembali aku tersenyum dan orang-orang yang berada di warung itu kelihatan iri melihat kemesraanku dengan anakku. Mereka pasti tidak tau apa yang sedang kami rasakan. Keindahan yang bagaimana. Mereka tak tahu.

Setelah membayar, kami menuruni bukit dan kembali ke villa. Angin semakin kencang sore menjelang mahgrib itu. Kami memesan dua gelas kopi susu panas dan membawanya ke dalam kamar. Setelah mengunci kamar, aku melapaskan semua pakaianku. Bukankah tadi Boby mengelus-elus pantatku? bukankah dia ingin anal seks? Setelah aku bertelanjang bulat, aku mendekati Boby dan melepaskan semua pakaiannya.

Kulumasi penisnya pakai lotion. Aku melumasi pula duburku dengan lotion. Di lantai aku menunggingkan tubuhku. Boby mendatangiku. Kutuntun penisnya yang begitu cepat mengeras menusuk lubang duburku.

Aku pernah merasakan ini sekali dalam hidupku ketika aku baru menikah. Sakit sekali rasanya. Dari temanku aku mengetahui, kalau mau main dri dubur, harus memakai pelumas, katanya. Kini aku ingin praktekkan pada Boby

Boby mengarahkan ujung penisnya ke duburku. Kedua lututnya, tempatnya bertumpu. Perlahan…perlahan dan perlahan. Aku merasakan tusukan itu dengan perlahan. Ah.. Boby, kau begitu mampu memberikan apa yang aku inginkan, bisik hatiku sendiri. Setiap kali aku merasa kesat, aku denga tanganku menambahi lumasan lotion ke batangnya. Aku merasakan penis itu keluar-masukdalam duburku.

Kuarahkan sebelah tangan Boby untuk mengelus-elus klentitku. Waw… nimat sekali. Di satu sisi klentitku nikat disapu-sapu dan di sisi lain, duburku dilintasi oleh penis yang keluar masuk sangat teratur. Tak ada suara apa pun yang terdengar.

Sunyi sepi dan diam. Hanya ada desau angin, desah nafas yang meburu dan sesekali ada suara burung kecil berkicau di luar sna, menuju sarangnya.

Tubuh Boby sudah menempel di punggungku. Sebelah tangannya mengelus-elus klentitku dan sebelah lagi meremas payudaraku. Lidahnya menjilati tengkukku dan dan leherku bergantian. Aku sangat beruntung mememiliki anak seperti Boby.

Dia laku-laki perkasa dan penuh kelembutan. Tapi… kenapa kali ini dia begitu buas dan demikian binal? Tapi… Aku semakin menikmati kebuasan Boby anak kandungku sendiri. Buasnya Boby, adalah buas yang sangat santun dan penuh kasih.

Aku sudah tak mampu membendung nikmatku. AKu menjepit tangan Boby yang masih mengelus klentitku jugamenjepit penisnyadengan duburku. Boby mendesah-desah…

“Oh… oh….oooooohh…”

Boby menggigit bahuku dan mempermainkan lidahnya di sela-sela gigitannya. Dan remasan pada payudaraku terasa begitu nikmat sekali.

“Ooooooooooohhhh..” desahnya dan aku pun menjerit.

“Akhhhhhhhhhhhh..” Lalu aku menelungkup di lantai karpet tak mampu lagi kedua lututku untuk bertumpu.

Penis Boby mengecil dan meluncur cepat keluar dari duburku. Boby cepat membalikkan tubuhku. Langsung aku diselimutinya dan dia masuk ke dalam selimut, sembari mengecupi leherku dan pipiku. Kami terdiam, sampai desah nafas kami normal.

Boby menuntunku duduk dan membimbingku duduk di kursi, lalu melilit tubuhku dengan selimut hotel yang tersedia di atas tempat tidur. Dia mendekatkan kopi susu ke mulutku.

Aku meneguknya. Kudengar dia mencuci penisnya, lalu kembali mendekat padaku. Dia kecul pipiku dan mengatakan:”Malam ini kita makan apa, Ma?”

“Terserah Boby saja sayang.”

“Setelah makan kita kemana, Ma?” dia membelai pipiku dan mengecupnya lagi.

“Terserah Boby saja sayang. Hari ini, adalah harinya Boby. Mama ngikut saja apa maunya anak mama,” kataku lembut.

“OK, Ma. Hari ini harinya Boby. Besok sampai minggu, harinya mama. Malam ini kita di kamar saja. Aku tak mau ketemu dengan orang yang naik Toyota Biru itu,” katanya geram. Nampaknya penuh dendam. Aku menghela nafas.

Usai makan malam, kami kembali ke kamar dan langsung tidur di bawah dua selimut yang hangat dan berpelukan. Kami tidur sampai pukul 09.00 pagi baru terbangun.

#agenjudionline #bandarjudionline #bandarjudi #bandarjuditogel #togel #judionline #bandaronline #bandarbola #bandarjuditerpercaya #bandarterpercaya #agenterpercaya 

Ayo segera bergabung dengan Situs Bola Terpercaya di ICIBET.

• Bonus Member Baru 20%
• Bonus Cashback 10%
• Bonus Rollingan 1%
• Bonus Referral ♥

WHATSAPP : +683876722084

♥ 7 Games dalam 1 ID
| Texas Poker | Capsa Susun | Bandar Ceme | Domino QQ | Ceme Keliling | Super 10 | Omaha |

Share:

SUSU GANTUNG ENAK ♥

VIDEO SUSU GANTUNG

FACEBOOK

Featured Post

CERITA DEWASA KAKAK EWE ADIKNYA